Di setiap perjumpaan kita
Aku mencoba menghadirkan rupa
Menerka tiap wujud agar menjadi nyata
Karena pikirku, "cinta itu realistis"
Namun, apa benar adanya?
Diperjumpaan kita yang kesekian kalinya
Aku tetap mendeskripsi wujudMu
Mencipta skenario, "aku di depanMu"
Akankah cinta hadir?
Karena masih pikirku "cinta membutuhkan pembuktian."
Rupamu tak mampu terjamah
Bukankah itu muskil?
Bahkan kekasihmu yang adalah saudaraku seiman, tak dapat dan dijangkau.
Lalu bagaimana kuhadirkan cinta?
"Aku masih tidak tulus"
Lalu pernah kuhadirkan cerita
Kau duduk dengan KebesaranMu
Dengan rupa yang tak tergambar
Hanya kaki besar, dimana aku bersujud di ibu jari.
Masih dalam skenario 'kau berpaling'
Karena aku yang tak cinta?
Lalu bagaimana?
Karena masih pikirku "cinta itu realistis"
Namun,
"Kau peluk aku Dalam KasihMu"
Maha Suci Engkau Ya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar